Tuesday 16 July 2013

Narasi Tengah Malam


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Suatu Malam Seorang yang bijak lagi berilmu...
Menempuh perjalanan bersama pengikutnya"
Mereka bertemu dengan seorang wanita" Tua'...

Wajahnya begitu anggun menyiratkan kecantikan yang luar biasa.. Berhias permata yang sangat indah"
Senyumannya begitu istimewa
Hingga beberapa sahabat terpukau karna'nya,..

Wanita itu menyapa" Hendak kemanakah kalian...
Singgahlah disni untuk beberapa saat"
Aku akan menjamu kalian...

Seorang yang bijak itu tidak menjawab'nya
Dan memilah terus berlalu menapaki perjalanannya"...

Dalam galau para sahabat yang letih memberanikan diri untuk bertanya pada sang bijak"..

Wahai saudaraku yang dirahmati,"
Mengapa kita tidak singgah"
Untuk sekedar melepaskan lelah perjalanan ini"
Mengapa pula kamu tak menjawab sallam'nya ?

Seorang yang bijak itu menjawab"

Wahai saudaraku" taukah kamu" siapa wanita itu"...
Dia adalah penjelma'an Dunia....
Dimana ia menawarkan kesejukan sesaat saja"...
Dunia itu semakin tua " akan tampak semakin cantik"
Dimana gemerlapnya bagaikan permata yang menghiyasi setiap harapan jiwa"...                       Untuk itu jangan kalian ikuti tipu dayanya"..


 
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Pria yang hebat," !!!
Bukanlah pria yang akan mengila dikala diberi hormat'
Ataupun menjatuhkan martabat"
Ta'kala ia memberi penghormatan"

Pria Yang Hebat Adalah :
Pria yang mampu memimpin dirinya" sebagai pemimpin'.
Ia akan menjawab kewajiban" Dengan menanggung'nya.
Dan mempertangung jawabkan" Semua yang ditanggungnya'.

Wanita yang Amanah'
Bukanlah wanita yang menghibah'
Ataupun menghamba dengan kesenangan dunia'.
Wanita yang amanah Adalah :
Wanita' yang sanggup tuk mengusap keringat suaminya'.
dengan penuh cinta'.
Serta mampu tuk menjadi singasana'
Termegah diistana peraduan'nya'.
Hingga butiran bahagia menjadi penyemangat jiwa keduanya'.



"Peri kecilku"

Tatap indah matamu'
Seakan menghujam sang malam '
Menyibak butiran bintang nan bertebaran'.
Begitu indah'
Engkaulah lukisan sang illahi'.yang bersemayam disanubariku'.

Senyuman,mu' mengusap sang kelam'
Menampakkan bulan sempurna' bernaung Cahaya..
Begitu meneduhkan'.
Hingga' kau lumat' lelah perjuanganku'
hanya dengan satu senyuman'.
Engkaulah Satu bukti, karunia cinta kasih.

Kemarilah duhai buah hati' dekaplah ibumu'.
KIta akan saling berbagi cerita'
Tentang taman bunga nan penuh warna'.
Ditaman itulah dahulu ayahmu berkicau. tiada lelah'.
Ialah penyemangat jiwa'.
Meskipun dahulu ibu tak mengindahkannya'.

Ia senantiasa datang' diwaktu mentari cumbui pagi'.
Walaupun ia tak pernah mengikat janji..
Berkicau dan terus berkicau'
Meskipun terkadang ibumu menutup telinga'.
Suara ayahmu tak merdu'.Ia bukan tipikal burung perayu'.
Sungguh membosankan'.
Meskipun hati kecil ini berharap nyanyian cinta' berbiduk asamara'

Disa'at kumbang berlindung dari terik' sang mentari.
Ayahmu tak beranjak' Ia terus setia menemani
Meskipun terkadang ia tak bersuara'. hanya terdiam'
Namun pandangannya seakan membisik,'kan harapan'.
Ia akan selalu ada untuk ibu'.
Dikala dingin hujan membasahi'
Ibumu bergembira menari~nari' bersama yang lain'.
Tetapi ayah hanya tersenyum'
Dalam dingin ia bentang sayapnya'.
Seakan menyiratkan Doa'
Tetaplah untuk menjadi bunga yang indah'.

Waktupun terus berlalu
Hingga musim berganti'.
Betapa terkejut sang bunga'
Saat pertama ia bermekaran dimusim selanjutnya'.
Burung itu masih setia'
Meskipun surau suaranya tak pernah mengibah'.
Itulah saat pertama ibumu memahami kata setia'.
Dan mengikat janji tuk bersamanya sampai akhir masa'.....

Duhai buah hatiku dengannya'.
Engkau menyusui keringat ayahmu..
Yang ibu dinginkan di payudaraku
Untuk itu.... hormatilah ayahmu
Sebagaimana ibu menempatkannya sebagai raja keluarga'.

No comments:

Post a Comment